Pasar Kuliner Pembangkit Gaya Arsitektur Jadul

 Perkembangan Arsitektur di Indonesia tergolong sangat pesat. Pemilihan gaya arsitektur yang beragam mulai berdatangan memenuhi bentuk dan massa bangunan kota. Perlahan bangunan yang dulunya dapat diidentifikasi sebagai bangunan khas Indonesia mulai menghilang dari wajah kota. Gaya desain bangunan khas tanah air yang tergolong tradisional dan oriental mulai menghilang. Pasar tradisional yang dulunya adalah poros perdagangan sekarang beralih ke Mall. Terutama Pusat Kuliner pada pasar mulai menghilang dari pasar tradisional. Kehadiran Food Market atau Pusat Pasar Kuliner merupakan rencana baik dari pemerintah untuk mempertahankan Gaya Arsitektur yang menghilang ini.
Pasar Kuliner atau Food Market adalah sebuah pusat wisata makanan yang terdiri dari gerai-gerai (counters) makanan yang menawarkan aneka menu yang variatif. Pasar Kuliner merupakan area makan yang terbuka dan bersifat informal. Konsep yang dipakai pada Pasar Kuliner biasanya adalah “makanan cepat saji” yang mengarahkan pengunjung langsung memesan makanan atau minuman di gerai-gerai yang siap melayani mereka namun tidak banyak pula yang mengadopsi sistem  "pesan di meja makan" yang memanjakan para pengunjung dengan pelayanan seperti di restoran. Pasar Kuliner atau Food Market ini biasanya tidak hanya menyediakan makanan namun juga suasana lingkungan yang biasanya di jadikan objek tujuan Wisata.
Paskal Food Market berlokasi di Paskal Hyper Square, Jl. Pasir Kaliki No. 25-27, Kebon Jeruk, Andir, Bandung, Jawa Barat - Indonesia. Nama Paskal Food Market didapat dari singkatan nama Pasir Kaliki. Pasar Kuliner yang memiliki lebih dari 1000 menu dengan tata ruang yang rapi. Sistem yang digunakan adalah Al fresco Dining atau konsep Outdoor yang menggabungkan gaya Oriental dengan Tradisional dipadu dengan gaya Rusty. Saat malam, ambience yang dirasakan berubah menjadi romantis dengan penerangan lampu pijar kuning lengkap dengan hiasan obor di bagian outdoor. Dengan menghadirkan konsep ruang terbuka dengan 50 stand yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian Oriental dan bagian Tradisional.
Pada saat mencapai gerbang Paskal Food Market kita dapat merasakan unsur yang berbeda diantara 2 gerbang. Dibagian kiri kita dapat merasakan unsur Oriental yang kuat sedangkan pada bagian kanan kita dapat merasakan unsur tradisional yang tidak kalah menarik. Gaya desain yang berbeda ini dapat disatukan dengan unsur Rusty pada setiap furnitur dan bahan yang digunakan.
Paskal Food Market disebelah kiri memiliki desain Oriental yang dipadukan dengan baik dengan unsur Rusty pada desainnya. Terlihat dengan perpaduan jendela kayu yang disusun silang terkesan tua pada bagian atas setiap counter makanan. Namun, gaya yang diambil ini tidak menghilangkan unsur keunikan setiap counter yang menjelaskan makanan apa yang dijual. Gaya Oriental ini tidak terlepas dengan lampion yang mewarnai ruang dengan warna merah khas pecinan.
Sedangkan pada bagian kanan memiliki desain Tradisional yang khas dengan menggunakan Lampu yang dipasang pada topi petani dan atap counter yang terbuat dari genteng bata yang dipadukan dengan baik dengan gaya Rusty sehingga terkesan tua dan menarik. Pemilihan counter yang di bagi 2 sisi, disisi oriental dengan rata-rata makanan jepang, korea dan Chinese dan disisi tradisional yang dikelilingi dengan counter makanan khas nusantara dan makanan eropa.
Pada area tengah menggunakan desain yang lebih menceritakan Area Pasar Kaliki yang dulunya merupakan tempat kuliner yang terkenal di bandung. Terdapat wujud asli dari Bajai yang di gunakan pada daerah tersebut dan terdapat saung yang sering di gunakan dulu sebagai tempat berkumpul. Area ini menggunakan kursi dan meja besi yang tahan terhadap cuaca yang tak menentu dikarenakan tidak tertutup oleh atap. Namun gaya rusty masih terlihat pada saung dan bajai yang tidak di gunakan lagi.
Paskal Food Market memiliki daya tarik arsitektur lain yaitu “Fountain of Hope and Luck”, yang dihiasi patung memegang cincin yang berdiri tepat diatas kolam yang diisi oleh ikan koi. Patung ini seperti mengadopsi desain eropa. Tidak terlepas dengan gaya Rusty-nya, pada area tengah kolam terdapat amphiteater mini yang terbuat dari kayu, yang digunakan musisi untuk menampilkan penampilannya pada Live Music diwaktu tertentu.
Tempat ini dapat dirasakan lebih baik pada malam hari, kesan Rusty pada lampu. material, bahan serta furnitur yang digunakan akan lebih menonjol serta kesan nyaman dan bersahabat muncul dibandingkan dengan siang hari yang terkesan area yang hanya digunakan untuk makan. Gaya desain yang tidak melupakan asal dari pasar ini sangat baik dituangkan dalam Paskal Food Market.
Setelah mendatangi pasar kuliner yang memiliki desain unik ini, kita dapat mengetahui bahwa pusat wisata kuliner tidak harus menghilangkan unsur budaya serta sejarah yang terkandung dalam suatu daerah. Gaya arsitektur yang dipadu padankan dengan baik dapat menghasilkan desain yang harmonis seperti Paskal Food Market. Gaya Arsitektur yang tidak terlalu rumit dan dapat di rasakan dengan ingatan dapat memberikan unsur nostalgia yang membuat suatu karya Arsitektur unik. Dengan unsur seperti itu Paskal Food Market tidak pernah sepi pengunjung meskipun pada siang hari. Pengunjung yang datang bervariasi, dimulai dengan berfoto, bersosialisasi maupun untuk mencicipi kuliner yang disajikan. Pendekatan seperti ini dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap budaya dan sejarah arsitektur suatu daerah.

GAGASAN POKOK:
  - Paragraf 1 : Permasalahan Gaya Tradisional
  - Paragraf 2 : Pengertian Pasar Kuliner
  - Paragraf 3 : Konsep Paskal Food Market
  - Paragraf 4 : Gaya Arsitektur pada Gerbang
  - Paragraf 5 : Bangunan Pasar Bagian Kiri
  - Paragraf 6 : Bangunan Pasar Bagian Kanan
  - Paragraf 7 : Area Tengah Pasar
  - Paragraf 8 : Fountain of Hope and Luck
  - Paragraf 9 : Suasana Terbaik
  - Paragraf 10 : Kesimpulan


ISTILAH ARSITEKTUR:
Al fresco dining       : Makan makanan di luar yang memiliki atmosfir kasual atau seperti pesta. (terutama pada suasana musim panas
Outdoor                    :  Ruang yang terbentuk antara satu dan lainnya yang terhubung secara langsung tanpa batasan fisik sehingga batasan antar ruang tidak terlalu jelas. Mempermudah pergerakan, baik pergerakan manusia maupun pergerakan udara, sehingga meningkatkan kualitas pencahayaan dan penghawaan alami.
Gaya Rusty               : Rustic dalam bahasa Indonesia berarti 'berkarat' atau tua, dan memiliki tekstur yang kasar dan tidak difinishing dengan baik. Gaya rustic bisa diartikan sebagai gaya dalam desain arsitektur dan interior yang menitikberatkan pada kesan alami, dari material yang tidak difinishing atau dihaluskan, misalnya kayu, batu, logam, dan sebagainya.
Ambience                  : Karakter atau Atmosfir dari suatu tempat/ Suasana.
Gaya Tradisional      : Dekorasi atau desain gaya tradisional menunjukan karakter tenang dan teratur. Tidak ada sesuatu yang tampak “wow” dalam ruangan bergaya tradisional. Dengan penggunaan perabotan model klasik dan sedikit menampilkan suasana yang old fashioned alias ketinggalan jaman
Gaya Oriental           : merupakan bawaan dari budaya Ketimuran yg berkembang meliputi wilayah Cina, Jepang, Korea, sampai dengan Vietnam, Thailand, Indonesia hingga Persia.

Sumber


Comments

Popular Posts