Konservasi Gedung Rotterdamsche Lloyd di Kawasan Kota Tua Jakarta
Analisa Lingkungan Analisa lingkungan diperlukan untuk mengetahui fungsi gedung apa yang cocok untuk dimasukan kedalam gedung, yang dilihat secara lingkungan makro (kawasan kota tua) dan mikro (sekitar gedung).
Lingkungan Mikro
Peruntukan Fungsi pada Sekitar Gedung Rotterdamsche Llyod Sumber: JOTRC
Berdasarkan gambar diatas peruntukan fungsi bangunan disekitar gedung Rotterdamsche Lloyd, didominasi oleh fungsi perkantoran dan bangunan kosong. Ruang publik dan hunian jumlahnya masih belum merata dengan jumlah fungsi perkantoran dan bangunan kosong. Karena itu peruntukan fungsi pada gedung Rotterdamsche Lloyd menjadi fungsi publik dibidang art and culture baik dibidang entertainment, fashion,maupun food.
Analisa Fungsi Gedung
Kondisi Sekitar Dalam menentukan fungsi yang akan digunakan, maka penulis melihat batasan gedung terhadap sisi disekitarnya, baik itu gedung ataupun jalan. Gedung Rotterdamsche Lloyd Berbatasan dengan gedung PT.Tjipta Niaga di sebelah selatan dan Gedung the firm of van vaulten and cox serta G.Kolff & Co yang sekarang kita sebut dengan gedung INKOPAD di sebelah barat. Gedung Rotterdamsche Lloyd mengarah ke langsung ke jalan kali besar timur, dan jalan pintu besar utara.
Bentukan Massa Gedung Dalam menentukan fungsi yang akan digunakan selanjutnya, maka penulis membandingkan contoh denah dari gedung yang telah diadaptasi dengan gedung Rotterdamsche Lloyd. Yaitu gedung terletak di hook jalan dan berbentuk persegi panjang.
Dari beberapa contoh diatas,didapatkan kesimpulan fungsi media center, art spaces dan design center cocok diterapkan pada gedung Rotterdamsche Lloyd.
Fungsi Gedung Dahulu (Kantor) – Sekarang Selain dari analisa bentukan denah, dalam menentukan fungsi yang akan digunakan selanjutnya penulis membandingkan fungsi yang dahulu adalah kantor dengan fungsi yang telah diadaptasi menjadi fungsi yang telah ada. Dari contoh The Digital Media Arts Center, Orange, United States AC Martin, Brasserie Kungliga Posten, Malmö, Sweden, Rocks Police Station, Sydney NSW, Australia. Dari ketiga contoh diatas didapatkan kesimpulan, gedung yang berfungsi awal sebagai kantor di adaptasi menjadi fungsi media center dan restoran. Oleh sebab itu kedua fungsi ini menjadi pilihan dalam menetapkan fungsi didalam gedung Rotterdamsche Lloyd.
Setelah didapatkan data-data kerusakan dan tindakan yang ingin dilakukan, penulis membagi zona tingkat kerusakan yang terjadi dalam gedung mulai dari ringan hingga berat. Yang bertujuan menjadikan fungsi yang mengalami tingkat kerusakan yang parah menjadi ruang yang tidak memerlukan daya tekan cukup besar ke lantai.
Penzoningan Tingkat Kerusakan pada Gedung Rotterdamsche Lloyd Sumber: Analisa Penulis
Analisa Hubungan Ruang Hubungan antar ruang dari fungsi media center serta restoran&Bar dipengaruhi dari pengguna ruang, maksud disini yaitu pengguna ruang dari gedung Rotterdamsche Lloyd, yang dibagi menjadi pengelola dan pengunjung. Yang setiap pengguna memiliki kegiatannya masing-masing dengan jumlah kebutuhan ruang yang berbeda juga. Setiap ruangan tentu memiliki keterkaitan antar fasilitas-fasilitas ruang yang tersedia di gedung Rotterdamsche Lloyd. Untuk menentukan hubungan antar ruang dapat dilihat pada matriks dibawah yang dibuat berdasarkan keterkaitan aktivitas yang terjadi di dalamnya.
Dari hubungan serta organisasi antar ruang maka didapatkan zoning ruangan pada gedung, yaitu:
Setelah zoning dari ruang didapatkan maka penulis menggabungkan antara zoning dengan ruangan yang ada didalam gedung, hingga didapatkan hasil sebagai berikut:
Tindakan Perbaikan Interior Style Interior yang digunakan adalah style art deco, oleh sebab itu perbaikan interior akan disesuaikan dengan style yang digunakan.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisa gedung Rotterdamsche Lloyd merupakan gedung yang difungsikan dibidang art and culture di kawasan kota Tua untuk ruang publik, yaitu media center dan restoran&bar dengan entrance dari arah jalan kali besar timur.
Tingkat kerusakan yang dialami gedung tidak cukup parah di lantai 1 dan pada lantai 2 parah dibagian sisi kiri gedung. Untuk penanganannya adalah dengan menjadikan fungsi yang mengalami tingkat kerusakan yang parah menjadi ruang yang tidak memerlukan daya tekan cukup besar ke lantai.
Style arsitektural dari gedung adalah art deco classical modeme, dengan penerapan interior art deco amerika. 4. Untuk mempertahankan keotentikan dari gedung beberapa ciri khas dari art deco didalam gedung diperbaiki dan dikembalikan ke kondisi semula, salah satu contohnya keramik pada dindimg serta parrtisi di lantai 2.
Teknik perbaikan interior menggunakan teknik Offset Wall, dan drop Ceiling 6. Penambahan ruang dapat menggunakan sekat tambahan dari gypsum 7. Berdasarkan hal tersebut fungsi media center dan restoran&bar cocok untuk dimasukan fungsi baru didalam gedung Rotterdamsche dengan style art deco. 8.
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan kepada beberapa pihak. Saran-saran ini diharapkan dapat menjadi masukan agar pelaksanaan tugas akhir lebih baik dikemudian hari. 1. Dari aspek ekonomi, penelitian ini belum diteliti dari aspek tersebut. Oleh sebab itu lebih baik diteliti lebih lanjut, apakah fungsi media center dan restoran&bar dapat mempengaruhi kenaikan ekonomi pada kawasan kota tua. 2. Dari aspek kekuatan gedung, penelitian ini belum meneliti dari aspek tersebut. Oleh sebab itu lebih baik diteliti lebih lanjut, apakah kekuatan gedung yang sekarang dapat menahan beban selama beberapa lama untuk fungsi baru yang akan diterapkan pada gedung. Mengingat penelitian hanya berdasarkan tingkat kerusakan, belum secara detail.
Sumber:
http://www.jeforah.org
http://abadisantosoganteng.blogspot.com/2011/04/bangunan-cagar-budaya.html
http://www.jakarta.go.id/v2/news/2014/04/pariwisata-dki-jakarta-bulan-april-2014#.VPxarV1vAu8
http://archidose.blogspot.com/2009/06/half-dose-63-taets-art-and-conference.html
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/611/jbptitbpp-gdl-amaliadefi-30545-4-2008ta-3.pdf
http://news.detik.com/read/2009/11/11/085855/1239427/666/galeri-kita-dalam-bangunan-tahun-1935
http://media-kitlv.nl/all-media/indeling/detail/form/advanced/start/93?q_searchfield=kali+besar
https://www.academia.edu/7145738/Jurnal_Arsitektur_SAPPK
http://antariksaarticle.blogspot.com/2012/04/beberapa-teori-dalam-pelestarian.html
https://gestaltaddicttd1a.wordpress.com/art-deco/
http://www.indonesia-dutchcolonialheritage.nl
Lingkungan Makro
Gedung Rotterdamsche Lloyd terletak di pada Jalan Kali Besar Timur 3 No.15A, Tamansari, Kota Jakarta Barat. Berdasarkan rencana pengembangan kota tua oleh Jakarta Endowment For Art and Heritage (JOTRC), Telah membuat pereancanaan untuk mengembangkan kota tua menjadi kawasan dengan 6 fungsi baik dibidang edukasi, lifestyle, seni dan kebudayaan, keuangan, industri kreatif, serta mice (meeting, Incentive, Conference, Exhibition) yang fungsinya telah dibagi berdasarkan kawasan dikota tua. Berdasarkan hal tersebut Gedung Rotterdamsche Lloyd termasuk ke dalam kawasan Art and Culture.
Peruntukan Fungsi pada Gedung Rotterdamsche Llyod Sumber: JOTRC
Lingkungan Mikro
Peruntukan Fungsi pada Sekitar Gedung Rotterdamsche Llyod Sumber: JOTRC
Berdasarkan gambar diatas peruntukan fungsi bangunan disekitar gedung Rotterdamsche Lloyd, didominasi oleh fungsi perkantoran dan bangunan kosong. Ruang publik dan hunian jumlahnya masih belum merata dengan jumlah fungsi perkantoran dan bangunan kosong. Karena itu peruntukan fungsi pada gedung Rotterdamsche Lloyd menjadi fungsi publik dibidang art and culture baik dibidang entertainment, fashion,maupun food.
Analisa Fungsi Gedung
Kondisi Sekitar Dalam menentukan fungsi yang akan digunakan, maka penulis melihat batasan gedung terhadap sisi disekitarnya, baik itu gedung ataupun jalan. Gedung Rotterdamsche Lloyd Berbatasan dengan gedung PT.Tjipta Niaga di sebelah selatan dan Gedung the firm of van vaulten and cox serta G.Kolff & Co yang sekarang kita sebut dengan gedung INKOPAD di sebelah barat. Gedung Rotterdamsche Lloyd mengarah ke langsung ke jalan kali besar timur, dan jalan pintu besar utara.
Bentukan Massa Gedung Dalam menentukan fungsi yang akan digunakan selanjutnya, maka penulis membandingkan contoh denah dari gedung yang telah diadaptasi dengan gedung Rotterdamsche Lloyd. Yaitu gedung terletak di hook jalan dan berbentuk persegi panjang.
Peruntukan Fungsi pada Sekitar Gedung Rotterdamsche Llyod Sumber: JOTRC
Contoh beberapa gedung yang memiliki bentukan massa sama Sumber: JOTRC
Dari beberapa contoh diatas,didapatkan kesimpulan fungsi media center, art spaces dan design center cocok diterapkan pada gedung Rotterdamsche Lloyd.
Fungsi Gedung Dahulu (Kantor) – Sekarang Selain dari analisa bentukan denah, dalam menentukan fungsi yang akan digunakan selanjutnya penulis membandingkan fungsi yang dahulu adalah kantor dengan fungsi yang telah diadaptasi menjadi fungsi yang telah ada. Dari contoh The Digital Media Arts Center, Orange, United States AC Martin, Brasserie Kungliga Posten, Malmö, Sweden, Rocks Police Station, Sydney NSW, Australia. Dari ketiga contoh diatas didapatkan kesimpulan, gedung yang berfungsi awal sebagai kantor di adaptasi menjadi fungsi media center dan restoran. Oleh sebab itu kedua fungsi ini menjadi pilihan dalam menetapkan fungsi didalam gedung Rotterdamsche Lloyd.
Setelah didapatkan data-data kerusakan dan tindakan yang ingin dilakukan, penulis membagi zona tingkat kerusakan yang terjadi dalam gedung mulai dari ringan hingga berat. Yang bertujuan menjadikan fungsi yang mengalami tingkat kerusakan yang parah menjadi ruang yang tidak memerlukan daya tekan cukup besar ke lantai.
Penzoningan Tingkat Kerusakan pada Gedung Rotterdamsche Lloyd Sumber: Analisa Penulis
Analisa Hubungan Ruang Hubungan antar ruang dari fungsi media center serta restoran&Bar dipengaruhi dari pengguna ruang, maksud disini yaitu pengguna ruang dari gedung Rotterdamsche Lloyd, yang dibagi menjadi pengelola dan pengunjung. Yang setiap pengguna memiliki kegiatannya masing-masing dengan jumlah kebutuhan ruang yang berbeda juga. Setiap ruangan tentu memiliki keterkaitan antar fasilitas-fasilitas ruang yang tersedia di gedung Rotterdamsche Lloyd. Untuk menentukan hubungan antar ruang dapat dilihat pada matriks dibawah yang dibuat berdasarkan keterkaitan aktivitas yang terjadi di dalamnya.
Hubungan antar Ruang dan Struktur Organisasi Ruang Gedung Sumber: Analisa Penulis
Penzoningan Ruang pada Gedung Rotterdamsche Lloyd Sumber: Analisa Penulis
Setelah zoning dari ruang didapatkan maka penulis menggabungkan antara zoning dengan ruangan yang ada didalam gedung, hingga didapatkan hasil sebagai berikut:
Penzoningan Ruang pada Gedung Rotterdamsche Lloyd Sumber: Analisa Penulis
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisa gedung Rotterdamsche Lloyd merupakan gedung yang difungsikan dibidang art and culture di kawasan kota Tua untuk ruang publik, yaitu media center dan restoran&bar dengan entrance dari arah jalan kali besar timur.
Tingkat kerusakan yang dialami gedung tidak cukup parah di lantai 1 dan pada lantai 2 parah dibagian sisi kiri gedung. Untuk penanganannya adalah dengan menjadikan fungsi yang mengalami tingkat kerusakan yang parah menjadi ruang yang tidak memerlukan daya tekan cukup besar ke lantai.
Style arsitektural dari gedung adalah art deco classical modeme, dengan penerapan interior art deco amerika. 4. Untuk mempertahankan keotentikan dari gedung beberapa ciri khas dari art deco didalam gedung diperbaiki dan dikembalikan ke kondisi semula, salah satu contohnya keramik pada dindimg serta parrtisi di lantai 2.
Teknik perbaikan interior menggunakan teknik Offset Wall, dan drop Ceiling 6. Penambahan ruang dapat menggunakan sekat tambahan dari gypsum 7. Berdasarkan hal tersebut fungsi media center dan restoran&bar cocok untuk dimasukan fungsi baru didalam gedung Rotterdamsche dengan style art deco. 8.
Contoh Desain Tampak Depan dan Interior Art Deco pada gedung Sumber: Desain Penulis
Sumber:
http://www.jeforah.org
http://abadisantosoganteng.blogspot.com/2011/04/bangunan-cagar-budaya.html
http://www.jakarta.go.id/v2/news/2014/04/pariwisata-dki-jakarta-bulan-april-2014#.VPxarV1vAu8
http://archidose.blogspot.com/2009/06/half-dose-63-taets-art-and-conference.html
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/611/jbptitbpp-gdl-amaliadefi-30545-4-2008ta-3.pdf
http://news.detik.com/read/2009/11/11/085855/1239427/666/galeri-kita-dalam-bangunan-tahun-1935
http://media-kitlv.nl/all-media/indeling/detail/form/advanced/start/93?q_searchfield=kali+besar
https://www.academia.edu/7145738/Jurnal_Arsitektur_SAPPK
http://antariksaarticle.blogspot.com/2012/04/beberapa-teori-dalam-pelestarian.html
https://gestaltaddicttd1a.wordpress.com/art-deco/
http://www.indonesia-dutchcolonialheritage.nl
Comments
Post a Comment