Pemuda dan Sosialisasi

Pemuda dan Sosialisasi



a) Internalisasi Belajar & Spesialisasi

Pengertian Pemuda

Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Sehingga pemuda Indonesia butuh untuk diarahkan dan diberikan pendidikan secara formal maunpun nonformal. Sehingga dapat menghasilkan pemuda yang bermoral, bersosial, bersusila, dan sebagai pengkoreksi bangsa. Pemuda harus dapat bersosialisasi, hidup bersama dan tidak mementingkan kebutuhan diri sendiri dahulu

Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.


Sosialisasi sendiripun memiliki jenis-jenisnya


  1. Sosialisasi Primer adalah Sosialisasi yang pertama kali dijalankan oleh manusia dalam kehidupannya, yaitu semasa kecilnya menjadi bagian dari masyarakat keluarga. Berlangsung selama umur 1-5 tahun ketika belum masuk kedalam sekolah. Pada saat ini peran dalam keluarga sangat dibutuhkan untuk membentuk karakter watak serta sifat pada anak.
  2. Sosialisasi Sekunder merupakan lanjutan dari sosialisasi primer dan mengenalkan individu ke masyarakat baru. Dalam proses sosialisasi sekunderpun dibagi menjadi dua tipe, yaitu tipe formal dan informal. Formal merupakan sosialisasi di lembaga-lembaga yang berwenang seperti sekolah. Informal merupakan kelompok-kelompok social yang ada di masyarakat seperti teman, sahabat, keluarga dll.



Internalisasi Belajar dan Spesialisasi

Merupakan proses dimana kita belajar dan menyerap pengetahuan kedalam pikiran kita. Sementara Internalisasi sendiri memiliki arti perubahan. Sehingga kita harus mengalami perubahan untuk belajar dalam sosialisasi.




b) Pemuda dan Identitas

Dalam pengembangan Generasi Muda maka dibentuklah pola dan landasan dasarnya, yaitu :
1. Landasan Idiil
2. Landasan Konstitusional
3. Landasan Strategis
4. Landasan Historis
5. Landasan Normatif

Menurut Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda yang ada di atas telah ditetapkan oleh mentri pendidikan dan kebudayaan dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan NO 00323/U/1978 Tanggal 28 Oktober 1978.

Pengembangan Generasi Muda


Dalam hal ini Pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok yaitu:

  1. Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bengsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
  2. Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan –kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fugsional

Permasalahan Generasi Muda

Generasi Muda zaman sekarang khususnya remaja telah mengalami perubahan dari remaja pada zaman dahulu kala. Budaya asing yang masuk kedalama Negara kita telah memberikan dampak bagi perilaku kita. Sehingga banyak sekali generasi muda kita tidak memiliki pendirian tetap dan mudah dipengaruhi. Hilangnya moral dan etika pada remaja kita. Banyak pula generasi muda kita telah menjadi pasif dalam kehidupan bermasyarakat, berbeda dengan pada zaman dahulu kala yang mau turun langsung ke lapangan.

Padahal bangsa dan Negara sangat membutuhkan potensi-potensi yang ada pada remaja. Karena potensi pada remaja lah yang mampu membuat perubahan menuju kehidupan yang baik bagi Bangsa dan Negara, karena Generasi Muda merupakan benih bagi bangsa. Potensi-potensi yang dibutuhkan yaitu:
· Idealisme dan Daya Kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. yang
· Dinamika dan Kreativitas
Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan,
· Keberanian Mengambil Resiko
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan.
· Optimis dan Kegairahan Semangat
Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.
· Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni
Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.
· Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam arti kuantitatif.
· Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan
Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif.
· Patriotisme dan Nasionalisme
Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI.
· Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi
Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator.
Inilah potensi-potensi yang mulai hilang serta yang dibutuhkan dalam suatu masyarakat.

c) Perguruan dan Pendidikan

Mengembangkan Potensi Generasi Muda

Dalam mengembangkan Potensi Generasi Muda tidak hanya dari individu namun dibutuhkan bantuan orang lain. Pengembangan potensi tersebut dapat dimulai dari lingkungan keluarga, orang tua dapat mengembangkan potensi anak mereka sejak berusia balita, orang tua dapat mengarahkan apa dan kemana potensi yang dimiliki oleh anak mereka sehingga lahirlah generasi muda yang memiliki potensi sesuai minat masing-masing anak.
Mengembangkan potensi juga dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan seperti hobby, organisasi dll. Dengan adanya pengembangan potensi-potensi pada generasi muda akan menimbulkan perasaaan senang, bangga dan tercukupi sehingga tidak adanya penyelewengan dalam bertindak.

Pengertian Perguguran dan Pendidikan

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.[1] Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.
Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13 PBB 1966 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan.[2] Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka.


Pendidikan pun dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
· Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
· Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.
· Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen.
Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2 :
1. Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh Negara
2. Perguruan tinggi swasta, adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta


Pentingnya Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Seorang anak yang disayangi akan menyayangi keluarganya ,sehingga anak akan merasakan bahwa anak dibutuhkan dalam keluarga. Sebab merasa keluarga sebagai sumber kekuatan yang membangunya.Dengan demikian akan timbul suatu situasi yang saling membantu,saling menghargai,yang sangat mendukung perkembangan anak.Di dalam keluarga yang memberi kesempatan maksimum pertumbuhan,dan perkembangan adalah orang tua.Dalam lingkungan keluarga harga diri berkembang karena dihargai,diterima,dicintai,dan dihormati sebagai manusia .Itulah pentingnya mengapa kita menjadi orang yang terdidik di lingkungan
keluarga.Orang tua mengajarkan kepada kita mulai sejak kecil untuk menghargai orang lain.


Sedangkan di lingkungan sekolah yang menjadi pendidikan yang kedua dan apabila orang tua mempunyai cukup uang maka dapat melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi dan akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi kemudian menjadi seorang yang terdidik . Alangkah pentingnya pendidikan itu. Guru sebagai media pendidik memberikan ilmunya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Peranan guru sebagai pendidik merupakan peran memberi bantuan dan dorongan ,serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak dapat mempunyai rasa tanggung jawab dengan apa yang dia lakukan. Guru juga harus berupaya agar pelajaran yang diberikan selalu cukup untuk menarik minat anak .
Selain itu peranan lingkungan masyarakat juga penting bagi anak didik . Hal ini berarti memberikan gambaran tentang bagaimana kita hidup bermasyarakat.Dengan demikian bila kita berinteraksi dengan masyarakat maka mereka akan menilai kita,bahwa tahu mana orang yang terdidik,dan tidak terdidik. Di zaman Era Globalisasi diharapkan generasi muda bisa mengembangkan ilmu yang didapat sehingga tidak ketinggalan dalam perkembangan zaman. Itulah pentingnya menjadi seorang yang terdidik baik di lingkungan Keluarga,Sekolah,dan Masyarakat.


d) Kesimpulan

Generasi muda merupakan salah satu inti sari suatu lingkungan dan bangsa. Untuk mengembangkan suatu generasi muda dibutuhkan sosialisasi yang perlu diperhatikan dengan seksama. Dengan sosialisasi generasi muda pun diharapkan mendapatkan sistem pembelajaran yang mampu mendorong suatu individu menuju kejalan yang sesuai serta memiliki potensi yang berguna bagi lingkungan serta bangsa.

e) Pengalaman Positif

Pada saat saya SMA saya mengikuti banyak kegiatan positif. Salah satunya adalah penggalangan dana untuk beberapa dari kita yang tidak bisa merasakan hangatnya memiliki keluarga seperti yatim piatu. Serta acara buka bersama dengan yatim piatu sebagai acara sekolah. Tidak hanya memberikan kebutuhan pangan kita pula memberikan sandang serta uang untuk mereka. Sebagai seorang yang masih memiliki jiwa pemuda. Kita harus memiliki tenggang rasa serta hati yang mampu menolong orang yang membutuhkan. Pada saat saya kuliah di Universitas saya pernah menunjukan tarian Saman pada mahasiswa taiwan saat acara pertukaran pelajar. Kita pula harus melindungi permata bangsa kita yaitu budaya. Negara ini butuh jiwa Pemuda yang mau membangun tak hanya membakar. Sebagai pemuda Indonesia saya memiliki tekad untuk tetap menjunjung tinggi negara saya.

Comments

Popular Posts